Lepas tidur bareng orangtua (co-sleeping)

Lepas tidur bareng dengan orang tua, atau co sleeping memang diperlukan di dalam kehidupan anak. Hal ini adalah tahap perkembangan yang harus dilewati. Di usia sekolah kira-kira 7 tahun anak sudah harus berpisah tidur dari orang tua. Ia harus tidur dikamarnya sendiri. Berani tidur dikamar sendiri memberikan rasa kemandirian dan control akan dirinya sendiri.

Tidur dikamar sendiri memberikan privasi pada anak dan juga pada orang tuanya. Perlu diingat, bahwa orang tua harus berhati-hati ketika berhubungan intim jangan sampai terlihat atau terdengar oleh anak. Anak mempunyai memori yang baik ketika kecil, baik yang ia dapat dari penglihatan atau pendengaran. Dampaknya bagi anak ketika menyaksikan hal itu atau mendengar hal itu adalah tidak baik, karena memang secara psikologis mereka belum paham dan mungkin salah mengartikan apa yang dilakukan oleh orang tuanya sehingga akan memberikan dampak di dalam perkembagan sosial mereka.

Mulai kapan si kecil tidur sendiri, umur berapa?

Usia 2-3 tahun sebenarnya adalah usia yang tepat untuk mulai tidur terpisah dari orang tua. Usia 2-3 tahun adalah usia dimana anak mengembangkan rasa kemandiriannya. Usia di dalam tahapan psikososial Erikson yang disebut Autonomy versus shame and doubt (Kemandirian Versus Malu dan ragu-ragu). Jika anak berhasil melewati masa ini dengan baik dan berhasil menjadi mandiri di berbagai hal, ia akan merasa percaya diri dan mempunyai control terhadap dirinya. Namun jika tidak, maka ia akan menjadi tidak percaya diri dan kurang mempunyai control terhadap dirinya.

Namun demikian, anak dapat diajarkan tidur sendiri dari lebih dini. Misalnya tidur di box bayinya sendiri, meskipun box bayinya berada di kamar orang tuanya. Kemudian setelah ia tidak muat lagi di box bayinya ia dianjurkan untuk tidur dikamarnya sendiri.

Bagaimana caranya agar ia mau tidur sendiri?

ada beberapa hal yang dapat dilakukan agar sang anak mau tidur sendiri dan merasa nyaman di kamarnya sendiri, yaitu:

• Komunikasikan perubahan ini kepada anak anda dan sertakan juga pendapat mereka. Bicarakan mengapa mereka harus mulai tidur sendiri di kamarnya. Jelaskan dengan penjelasan yang logis tetapi tidak membuat anak merasa ditolak. Misalnya, ‘Kakak sekarang kakak ayah/bunda temani tidur dulu nanti kalau sudah kakak tidur, ayah/bunda pindah ke kamar ayah/bunda ya. Ayah/bunda ada kok dikamar, tidak kemana-mana.’ Atau misalnya ‘ayah bunda sudah ada kamar sendiri, kakak juga sudah ada kamar sendiri, kalau bukan kakak yang tidur disana nanti siapa yang tidur?’ Tetapi jangan katakan, ‘Kakak kan sudah besar, jadi sudah harus tidur sendiri.’ Hal ini akan membuat ia merasa ditolak dan mungkin ia akan menyangkal dirinya sudah besar sehingga ia dapat tidur terus bersama orang tuanya.

• Ikut sertakan pendapatnya dalam pemilihan pernak pernik untuk kamarnya atau hias kamarnya dengan benda-benda atau mainan kesukaannya. Misalnya minta ia memilih beberapa seprai tidur yang ia sukai, atau carilah boneka atau bantal kesukaan anak untuk menemani ia tidur. Ia pun dapat menghias kamarnya dengan gambar atau cat dinding yang ia inginkan untuk kamarnya. Sehingga ia merasa nyaman, aman dan diterima dikamarnya sendiri.

• Buat aturan dan rutinitas sebelum tidur agar proses tidur berjalan dengan lancar. Buat aturan atau rutinitas yang harus selalu ditepati agar anak tahu kapan waktu tidurnya. Misalnya anda sudah menetapkan waktu tidurnya adalah jam 9 maka sebelum waktu itu anak dikondisikan untuk tenang dan tidak lagi bermain lari-larian atau bermain sesuatu yang menguras terlalu banyak energy, karena biasanya hal ini akan membuat anak lebih lama untuk tertidur. Sekitar setengah jam sebelum waktu tidur, buat kegiatan yang menenangkan misalnya dengan meminum susu hangat, gosok gigi, berganti piyama dan membacakan cerita, berdoa sebelum tidur. Rutinitas seperti ini harus ada. Dengan rutinitas ini anak akan terbiasa waktu tidurnya dan tahu kapan harus tertidur. Kemudian setelah masuk ke kamar pun ciptakan suasana kamar yang sejuk dan cahaya redup. Cahaya yang redup dapat membantu anak untuk lebih terkondisi untuk terlelap. Jangan ganggu tidur anak dengan memberikan gadgets sebelum tidur atau menonton TV dikamar, hendaknya TV tidak diletakkan di dalam kamar. Hal ini hanya akan memperlambat waktu tidurnya dan tidak mengkondisikan ia untuk tidur tetapi bermain atau menonton tv.

• Ciptakan rasa aman bagi dirinya. Pilihlah tempat tidur yang aman sehingga ia tidak akan jatuh dari tempat tidurnya. Anak juga biasanya mempunyai imajinasi yang tinggi sehingga mungkin ia akan merasa ketakutan dengan monster yang ada di dalam lemari atau sebagainya. Komunikasikan dengan kata-kata yang baik dan lembut bahwa tidak ada hal-hal seperti itu dikamarnya dan ayah serta bundanya akan selalu menjaganya sewaktu ia tidur. Bukalah pintu kamarnya dan jangan kunci pintu kamar anda, sehingga ketika ia terbangun dan mencari anda, ia akan langsung menemukan anda. Namun ketika ia terbangun dimalam hari, antarkan lagi ia ke kamarnya untuk ditemani tidur disana. Hal ini harus dikondisikan berulang sampai ia merasa aman untuk tidur sendiri.

• Bersabar dan bersikap fleksible namun tegas. Hal ini adalah proses belajar dan proses pemandirian bagi anak dan juga bagi anda orang tuanya. Terkadang ada orang tua yang tidak tega untuk membiarkan anaknya tidur sendiri. Namun perlu diingat bahwa ini adalah tahapan kemandirian yang harus ia lewati, jika ia tidak mampu untuk tidur sendiri bagaimana ketika ia dewasa apakah ia mampu untuk menghadapi permasalahannya sendiri. Bersabar dan bersikap fleksible, masing-masing anak membutuhkan waktu adaptasi yang berbeda-beda terhadap kamar baru dan situasi tidur baru. Ada yang ketika usia 2-3 tahun diajarkan, 4 tahun sudah berani tidur sendiri tanpa ditemani, atau ada juga yang baru usia 6 tahun baru berani tidur sendiri. Tidak apa, selama rutinitas tidur tetap dilakukan dan selalu untuk ajak anak tidur kembali ke kamarnya ketika ia terbangun.

• Orang tua boleh memberikan pujian atau hadiah ketika anak dapat berani tidur sendiri, meskipun dimalam hari ia terbangun dan mencari anda tetapi tetap puji usahanya bahwa ia mau belajar untuk tidur sendiri. Anda dapat menetapkan target dan hadiah jika anak anda berhasil tidur sendiri sampai pagi, misalnya dengan dipuji dan diajak bermain kerumah nenek. Atau bisa juga untuk memperbolehkan tidur dengan orang tua hanya pada hari minggu saja. Pujian dapat memberikan rasa kebanggaan pada diri anak bahwa mereka berhasil melakukan sesuatu, kali ini adalah tidur sendiri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *